BALANCE AND DUTY


"fragile soul because it is not fair in dividing hearts and minds"

by. dwi mulyanti


         Ketidak adilan terhadap diri sendiri. Seperti itulah makna mendalam dari quote saya kali ini. Kecenderungan meremehkan jiwa dan kesulitan dalam memanajemen antara sikap dan perilaku menjadi boomerang pada diri seseorang. Pencarian jati diri yang belum maksimal, ditambah dengan kondisi lingkungan yang sangat tidak mendukung dalam memperbaiki konektivitas antara kepedulian diri dengan orang lain. Kenapa tidak seimbang dalam kepedulian? karena manusi memiliki prinsip menjadi riri sendiri. Jadi apakah dengan menjadi diri sendiri akan cukup mendewasakan? tentu saja tidak. Merasa diri sudah cukup dengan kemampuan sendiri tanpa mau mengkritik kekurangan diri. Bahkan punya prinsip bahwa tidak ada saya tidak akan sukses atau tidak ada dia semua tidak akan berjalan dengan baik. Dukungan yang demikian justru akan mendorong seseorang untuk menyombongkan diri dan merasa cukup dengan begitu saja. Kesulitan kemudian adalah sulit mengikuti arus yang mengalir. Seolah jika ada arus yang berbeda maka itu sumber dari ketidak mampuan seseorang memahami dirinya. Disini manajemen emosi mulai berjalan dimana arus yang berbeda akan menjadi bom waktu pada diri orang yang sulit menerima kenyataan bahwa sikap introvet dan tidak peduli justru akan mengganggu hati dan pikirannya sendiri. Berfikir negatif terhadap orang lain dan bahkan menganggap orang lain mengganggu. Jika terus dibiarkan maka kegagalan dalam merespon orang lain dan diri sendiri akan menjadi sangat mustahil. 
        Cobalah menilai diri sendiri, dimana tepatnya posisi kita. Di posisi angkuh, diposisi tidak menghargai orang lain atau diposisi bahwa saya memiliki "mind set yang out of the box but not interest with the others its mean not nice guy". Apakah dengan berbeda dari orang lain itu selalu baik? tentu saja tidak. Penilai tetap pada orang lain, tidak melulu hidup  dalam pusaran penilaian. Setidaknya hidup akan lebih bermanfaat ketika orang lain nyaman dengan kita. saat hati merasa tidak dihargai orag lain, maka hendaknya instropeksi diri apakah diri sudah berbuat sebaliknya sebelumnya. Ibarat kita menanam maka akan kita tuai hasilnya. Berbeda jika seseorang memiliki karakter yang humble, mudah berinteraksi dan tentunya bisa menepatkan posisi diri jika menjadi orang lain. Namun apakah karakter orang lain bisa kita tentukan semau kita? yaa tentu jangan pernah berharap orang lain akan seperti yang dikehendaki. Karena masing-masing manusia diciptakan memiliki karakter yang berbeda bahkan nyaristidak sama. Dengan demikian hal yang patut kita syukuri adalah menghargai perbedaan. Memberikan ruang pada fikiran dan hati kita untuk menerima perbedaan. 
      Sebaiknya memang cukup dengan menata hati dan positive thingking pada diri sendiri. Mengatur frekuensi dalam merasakan dan berfikir tentang suatu hal akan meringankan beban batin dan pikiran. Mengambil sisi positif dan membuka cakrawala tentang baiknya menerima sesuatu dengan berprasangkan baik pada apa yang dihadapi. Keduanya sudah cukup untuk membentengi kita dari penyakit hati danyakin bahwa manusia hanya berencana, semua ketentuan hanya Tuhan yang berhak memvonis. Melakukan segala aktivitas dengan enjoy dan merasakan nikmatnya bersyukur pasti akan menyejukkan jiwa. Mencoba membiasakan berprasangka baik, jika perlu untuk menjadi support perbaikan sikap dan perilaku maka ambilah dengan penuh bahagia. Berarti Tuhan mengingatkan kita melalui orang lain dalam usaha memberbaiki diri. Mengambil hikmah dari berbagai peristiwa dan belajar dari pengalaman baik menjadi podasi dalam melangkah.
     Mengatur temperatur emosi dan perasaan dengan baik,supaya menjadi manusia yang tidak mudah tersinggung dan berani memperbaiki diri. Tentunya konsep memperbaiki adalah bentuk proses pendewasaan. Memperbanyak pengalaman, baik pengalam lagsung maupun tidak langsung akan menjadi penasehat yang paling baik. Tidak bisa sempurna namun alangkah lebih baik jika memiliki jiwa yang tentram karena kebaikan yang ditebarkan. Perencanaan emosi dan perasaan yang baik akan menciptakan karakter yang kuat dalam menerima segala resiko yang dihadapi. 

Semoga tulisan yang singkat ini mampu memberikan inspirasi dalam memperbaiki diri. menjadi insan yang berkarakter positif dan mampu menjadi panutan orang lain. Karena tidak semua orang mau bahkan mampu menerima kita.  


"keep fighting and improve your self"













Komentar

Postingan Populer