PERAN GURU DALAM WIRAUSAHA









MAKALAH

GURU SEBAGAI MOTIVATOR DAN INSPIRASI SISWA DALAM BERWIRAUSAHA


Disusun oleh:
NAMA                 : DWI MULYANTI, S.TP.
NIP                       : 19820107 200903 2 004
















KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan segala rahmad dan hidayah-Nya saya dapat menyusun makalah ini. Sholawat serta salam  kepada junjungan kiata Nabi Muhammad SAW semoga syafaatnya dapat kita temui di yaumuil khiamah kelak.
Makalah ini perlu dibuat karena generasi muda saat ini sangat tergantung dengan lapangan pekerjaan. Tingkat pengangguran yang tinggi mengakibatkan usia produktif justru tergeser. Kejahatan makin merajalela dn sebagian besar dilakukan oleh kaum pengangguran usia produktif. Dengan membuka lapangan kerja baru melalui inovasi yang diciptakan, maka tingakt pengangguran akan berkurang. Guru sebagai idola dan figur pendidik sangat berperan dalam memberikan motivasi berwirausaha kepada siswa terutama siswa SMKN 1 Kademangan dalam  Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan.
Saya mengucapkan terimakasih kepada:
1.     Bapak Sudjioso,S.Pd.M.Pd sebagai  Kepala SMKN 1 Kademangan
2.     Bapak Kalim Mustofa,S.Pd selaku Wakil Kepala SMKN 1 Kademangan Bidang Kurikulum
3.     Bapak ibu guru , staf dan karyawan SMKN 1 Kademangan
4.     Siswa siswi Kelas XII Jurusan BDP SMKN 1 Kademangan
5.     Dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu saya dalam penulisan makalah ini
Harapan saya setelah membaca makalah  ini guru memahami arti pentingnya peran guru dalam  memberikan energi positif dan motivasi kepada siswa dalam berwirausaha. Maka dengan  memberikan semangat wirausaha akan  mampu mencetak generasi yang akan merubah jati diri bangsa. Membuka lapangan kerja baru seluas luasnya dan memberikan  kesempatan kepada siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dengan makalah ini guru diharapkan berperan aktif dalam mengembangkan wawasan teknologi informasi dan komunikasi dalam mendidik siswa menjadi calon wirausaha. Meningkatkan kinerja guru dan selalu membuka diri dalam mengupdate perkembangan diri agar mampu bersaing.
Sekian pengantar dari saya, jika ada kekurangan dalam penulisan makalah saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk memperbaiki makalah  saya.
                                                                                      Penulis


DAFTAR ISI


Kata Pengantar................................................................................................................ i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii
Abstrak............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 2
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 2
1.4 Manfaat............................................................................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................ 3
2.1 Undang-undang Sisdiknas 2013...................................................................... 3
2.2 Peran Guru....................................................................................................... 3
2.3 Kinerja Guru.................................................................................................... 4
2.4 Manajemen Kelas............................................................................................. 4
2.5. Motivasi...........................................................................................................5
2.6. Wirausaha.......................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................. 6
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................... 12
4.1 Kesimpulan...................................................................................................... 12
4.2 Saran................................................................................................................ 12


DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 13




ABSTRAK
Pendidikan merupakan modal dasar serta identitas bangsa yang maju dan bermartabat. Peran pendidikan dalam segala lini kehidupan menjadi tonggak keberadaan suatu negara. Kualitas pendidikan yang baik tentunya disertai dengan pemenuhan fasilitas teknologi informasi maupun kemunikasi yang baik. Selain fasilitas teknologi, kompetensi atau kemampuan guru dalam mendidik juga sangat perlu untuk ditingkatkan. Hal ini untuk mendorong pencapaian dari sebuah tujuan pendidikan. Guru yang memiliki kemampuan unggul akan memberikan stigma positif berupa motivasi kepada peserta didik. Dengan demikian guru harus terus mengembangkan wawasan dan kualitasnya dalam rangka meningkatkan perannya sebagai pendidik, motivator dan inspirator bagi peserta didik. Di jenjang smk guru dituntut untuk mampu mendorong dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi peserta didik dalam berwirausaha. Manfaat motivasi berwirausaha sejak dini adalah bekal untuk peserta didik mampu terjun ke masyarakat dalam rangka meningkatkan perekonomiannya. Dengan berwirausaha maka pengangguran akan berkurang sehingga tingkat kejahatan akan menurun dikarenakan kesejahteraan bertambah. Dengan wirausaha maka akan tercipta peluang dalam membuka lapangan kerja baru. Dengan motivasi berwirausaha diharapka peserta didik mampu mensejahterakan dirinya sendiri tanpa tergantung oleh pihak lain. Maka jiwa wirausaha yang tertanam sejak dini mampu untuk di praktekkan oleh peserta didik setelah maupun selama mengenyam pendidikan. Bangsa yang besar akan melahirkan generasi yang berkualitas dan mampu bersaing didunia kerja. Dengan berwirausaha pula akan timbul karakter anak bangsa yang positif dan mampu menjadi teladan bagi orang lain. Hal ini dikarenakan motivasi guru dalam pembelajaran yang mengedepankan pendidikan karakter bagi peserta didik nya. Dengan motivasi berwirausaha lapangan kerja akan terbuka lebar dan membantu program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi jumlah pengangguran. Sehingga indonesia akan dihargai dan dihormati dunia.
Abstract
Education is the basic capital and the identity of a developed and dignified nation. The role of education in all lines of life becomes a milestone in the existence of a country. Good quality education is certainly accompanied by the fulfillment of information technology facilities and good communication. In addition to technological facilities, the competence or ability of teachers to educate also really needs to be improved. This is to encourage the achievement of an educational goal. Teachers who have superior abilities will provide positive stigma in the form of motivation to students. Thus teachers must continue to develop their insights and qualities in order to increase their role as educators, motivators and inspirators for students. At the smk level, teachers are required to be able to encourage and provide the widest possible opportunities for students in entrepreneurship. The benefits of entrepreneurship motivation from an early age are provision for students to be able to enter the community in order to improve their economy. With entrepreneurship the unemployment will decrease so the crime rate will decrease due to increased welfare. With entrepreneurship opportunities will be created in opening new jobs. With entrepreneurship motivation it is hoped that students will be able to prosper themselves without being dependent on other parties. Then the entrepreneurial spirit that is embedded early on is able to be practiced by students after and during their education. A big nation will give birth to a generation of quality and able to compete in the world of work. With entrepreneurship will also arise a positive character of the nation and be able to be an example for others. This is due to teacher motivation in learning that promotes character education for its students. With entrepreneurship motivation, employment opportunities will open wide and help government programs in alleviating poverty and reducing unemployment. So that indonesia will be respected and respected globally.

  

BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Pelaksanaan pendidikan yang berkualitas merupakan tujuan dari program pemerintah yang akan selalu ditingkatkan untuk menghasilkan output siswa yang siap terjun ke dunia luar. Dimana tujuan akhir dari pendidikan nasional secara umum adalah untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Undang-undang No. 20 tahun 2013 tentang sistem pendidikan ini sangat terkait dengan penyelenggaraan kurikulum dalam satuan pembelajaran. Kurikulum sendiri memiliki makna seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu.
Pada Bab 2 UU No. 20 Tahun 2013 tentang sistem pendidikan nasional menjelaskan tentang dasar, fungsi dan tujuan sistem pendidikan nasional diantaranya yaitu pasal 2 menjelaskan tentang pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan yang menjadi fungsi dibentuk sistem pendidikan nasional ini dijelaskan dipasal 3 bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkan mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dengan demikian guru yang berperan sebagai motivator dan inspirator bagi peserta didik harus mampu memberikan kenyamanan dalam proses pembelajaran. Seorang Guru harus memiliki wawasan yang luas serta karakter yang baik dan dapat dicontoh oleh peserta didik. Sehingga peserta didik mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dalam mengaktualisasikan wawasan yang diperoleh selama proses pembelajaran. Komitmen yang tinggi serta loyalitas guru dalam menjalankan tupoksinya merupakan salah satu faktor pendukung dalam proses pembelajaran agar terlaksana dengan baik.
Ada beberapa elemen yang membangun sebuah motivasi yaitu:
1. Dorongan
2. Kesadaran
3. Kegiatan
4. Tujuan
Peran guru sebagai motivator dan inspirasi bagi peserta didik bukan lah hal mustahil. Karena interaksi guru dan siswa di sekolah memiliki intensitas yang lebih banyak dibandingkan dengan lingkungan luar. Bahkan dengan adanya full day justru kegiatan siswa cenderung di sekolah bersama guru dan teman-temannya. Komunikasi yang baik antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar disekolah pastinya akan sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam proses respon nya terhadap apa yang dilihat dan dicontohkan oleh orang-orang disekelilingnya. Karakter guru dan siswa serta tingkat kedewasaan nya memberikan ruang yang cukup untuk mengembangkan potensi siswa. Dalam hal ini adalah potensi siswa dalam berwawasan dan meningkatkan kreatifitas nya. Guru yang berwawasan luas akan memberikan dampak dan pengalaman yang positif kepada siswa itu sendiri. Dengan demikian,hal-hal baru dan penuh inspirasi akan mampu menjadi motivator utama bagi siswa dalam perkembangan pola pikir dan penalaran nya.
Siswa perlu dimotivasi,karena pada perjalanan nya dalam proses belajar ini siswa belum mampu dengan sendiri nya menemukan ide peluang usaha. Pengalaman yang belum cukup serta dukungan dari berbagai pihak yang belum memberikan dampak positif dalam perkembangan potensi diri siswa. Oleh karena itu siswa perlu diberikan dukungan baik moral maupun spiritual dalam rangka pendekatan dalam proses belajar. Dengan pendekatan yang baik, maka siswa akan mudah untuk diberikan doktrin-doktrin positif untuk perkembangan potensi siswa dalam berwirausaha.

B.       RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang permasalahan diatas dapat dirumuskan:
1.      Apakah peran guru dalam manajemen kelas mempengaruhi motivasi siswa?
2.      Mengapa motivasi dan inspirasi diperlukan dalam proses belajar mengajar?
3.      Bagaimana bentuk dari motivasi yang dapat guru terapkan dalam proses pembelajaran Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan?

C.      TUJUAN PEMBAHASAN

a.       Mengetahui seberapa penting peran guru dalam memotivasi dan menginspirasi siswa
b.      Menyusun program motivasi siswa dalam Mata Pelajaran Produk kreatif dan kewirausahaan
c.       Menghasilkan out put siswa yang mampu berwirausaha

D.      MANFAAT  

Manfaat dari makalah ini adalah:
-          Guru mampu meningkatkan kompetensinya terutama dalam memotivasi siswa
-          Terbentuknya karakter siswa yang memiliki minat terhadap wirausaha
-          Mengurangi pengangguran dengan peluang lapangan kerja baru


BAB II
LANDASAN TEORI

1.      Undang-Undang Sisdiknas Tahun 2013

Pada Bab 2 UU No. 20 Tahun 2013 tentang sistem pendidikan nasional menjelaskan tentang dasar, fungsi dan tujuan sistem pendidikan nasional diantaranya yaitu pasal 2 menjelaskan tentang pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan yang menjadi fungsi dibentuk sistem pendidikan nasional ini dijelaskan dipasal 3 bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkan mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2.      Peran guru.
Sedangkan dalam UU Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005 guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
3.      Kinerja Guru
Menurut Rice dan Bishoprick (1971) guru profesional adalah guru yang mampu mengelola dirinya dalam melaksanakan tugas-tugas nya sehari-hari. Profesinal guru oleh dari kedua ahli tersebut dipandang sebuah proses yang bergerak dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari ketidakmatangan menjadi matang, dari diarahkan oleh orang lain menjadi mengarahkan diri sendiri.
4.      Manajemen kelas
Untuk lebih jelasnya Arikunto menjelaskan rincian tujuan manajemen kelas, seperti berikut ini.
·  Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
·  Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
·  Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan siaoal, emosional dan intelek siswa dalam belajar.
·  Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial,ekonomi,budaya,serta sifat-sifat individunya.



5.      Motivasi

Belajar motivasi ”merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2003 : 2).
Motivasi merupakan dorongan yang timbul dari diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa,seseorang motivator dengan sadar atau tidak sadar telah memberikan dorongan atau semangat kepada orang lain untuk melakukan suatu kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. Inspirasi merupakan ide kreatif yang muncul dari sebuah motivasi. Dengan arti bahwa dengan adanya dorongan atau semangat maka akan timbul pola pikir kreatif sehingga lahirlah sebuah ide. Dengan demikian,kaitan antara motivasi dan inspirasi sangat berhubungan erat dimana motivasi yang diberikan akan mampu menciptakan inspirasi bagi diri sendiri maupun orang lain. Bentuk dari motivasi yang diberikan guru kepada siswa tergantung konteks nya. Saya sebagai guru mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan, maka saya akan memotivasi siswa untuk membuka cakrawala mengenai peluang usaha yang ada disekitarnya. Memanfaatkan momen yang tepat dalam pemilihan jenis usaha juga akan menjadi tolak ukur dalam pengembangan potensi siswa. Memberikan wacana tentang strategi dalam berwirausaha dan gambaran resiko usaha yang dapat terjadi kapanpun.

6.      Wirausaha

Kata “Wirausaha” merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris
entrepreneur, yang artinya adalah orang-orang yang mempunyai
kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan peluang bisnis. J.B Say
menggambarkan pengusaha sebagai orang yang mampu memindahkan
sumber-sumber ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat
produktivitas tinggi karena mampu menghasilkan produk yang lebih banyak.

BAB III
PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN KELAS
Sementara itu Arikunto (1988) berpendapat bahwa  kelas adalah sekelompok peserta didik yang pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa jika ada sekelompok peserta didik yang pada  waktu  bersamaan  menerima pelajaran yang sama dari guru yang berbeda, jelas itu tidak dapat disebut kelas. Berdasarkan paparan tersebut diketahui bahwa kelas  merupakan  sekelompok  siswa yang diajar secara bersama-sama atau suatu lokasi di mana kelompok itu menjalankan aktivitas proses pembelajaran pada waktu dan tempat yang dikondisikan secara formal. Kelas adalah sekelompok siswa yang ada pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Dari pengertian diatas, maka kelas sebenarnya tidak hanya didalam ruangan saja namun dapat berupa kelas maya atau kelas online. Dimana pada kelas maya atau kelas online tersebut juga terdapat sekolompok siswa yang sedang mengikuti proses pembelajaran. Selama pandemi covid19 guru maupun siswa saling berinteraksi dengan pola pembelajaran jarak jauh. Dengan pembelajaran jarak jauh diperlukan kreatifitas dan inovasi guru dalam proses pembelajaran ersebut.
2.      PENGERTIAN MANAJEMEN KELAS
Manajemen kelas adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan kegiatan pembelajaran guru dengan segenap penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Manajemen adalah rangkaian kegiatan atau tindakan yang dimaksud untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan berlangsungnya pembelajaran. Manajemen kelas merupakan persyaratan penting yang menentukan terciptanya pembelajaran yang efektif. Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh pembaharuan kurikulum, fasilitas yang tersedia, kepribadian guru yang simpatik, pembelajaran yang penuh kesan, wawasan pengetahuan guru yang luas tentang semua bidang, melainkan juga guru harus menguasai kiat manajemen kelas. Setiap  kegiatan  belajar mengajar mengisyaratkan tercapainya tujuan, baik tujuan instruksional maupun tujuan pengiring. Namun tidak dapat dipungkiri keadaan di kelas  sering kali tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal maka perlu adanya kolaborasi dan interaksi yang baik antara guru dengan siswa dalam kelas. Penyusunan rencana pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dan karakteristik siswa oleh guru sangat diperlukan. Hal ini mengacu kepada standart kompetensi yang telah di tentukan oleh pemerintah dan tentunya dapat dikembangkan oleh guru. Keadaan kelas yang diampu guru sangat bervariasi, sehingga diharapkan penyusunan program rencana pembeljaran harus adil dan dapat diikuti oleh semua siswa didalam kelas. Maka dengan adanya inovasi dalam perencanaan proses pembelajaran akan terbentuk suasana pembelajran yang diharapkan oleh guru dan siswa. Tercapainya tujuan pembelajaran akan menunjukkan bukti nyata bahwa guru telah sukses dalam manajemen kelasnya.
3.        KOMPETENSI GURU

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa
“Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.

Berikut ini adalah bentuk motivasi guru dengan bercermin pada Kompetensi Guru:
A.    Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Pemahaman wawasan tentang kompetensi dan dan landasan pendidikan. Guru dituntut memiliki insting dan kemampuan dalam menganalisis karakter siswa. Perbedaan karakter siswa akan menimbulkan variasi dalam proses pembelajaran, dengan demikian guru harus memiliki kemampuan dalam memilih teknik dan media pembelajaran yang dapat diikuti oleh seluruh siswa. Pemahaman karakter peserta didik ini ditujukan pula dalam menentukan metode pembelajaran yang akan dirancang oleh guru. Sehingga pelaksanaan pembelajaran, rancangan pembelajaran yang telah disusun diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
Guru diharapkan memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa akan memiliki rasa percaya diri dalam mengekspresikan bahkan mengaktualisasikan potensi pengetahuan maupun potensi ketrampilan. Ada beberapa tipe karakter siswa dalam proses pembelajaran: siswa yang cenderung menyukai membaca, siswa yang hanya akan semangat jika disajikan video atau gambar, siswa yang suka menulis kemudian, ada siswa yang suka mendengar penjelasan guru. Dengan tipe-tipe tersebut maka hendaknya guru dalam menyusun perangkat perencanaan pembelajran harus adil dan semua siswa dapat menangkap semua materi dan tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik. Selain itu guru harus mampu memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran dimana dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi baik siswa maupun guru akan makin berkembang wawasan dan pengalamannya. 
Mengembangkan wawasan dan menciptakan inovasi dalam pembelajaran diperlukan dalam rangka memotivasi siswa dalam pembelajaran. Dari contoh-contoh yang dikemukakan guru kepada siswa maka dengan penalaran siswa akan muncul ide-ide yang baru. Membantu pertumbuhan dan perkembangan pengetahuan dan ketrampilan siswa. Menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami oleh peserta didik merupakan salah satu strategi dalam pendekatan pembelajaran. Prosedur atau langkah-langkah mengajar yang baik juga sangat perlu dikembangkan untuk mendapatkan variasi pembelajaran agar tidak monoton. Tidak lupa,bahwa guru harus juga mampu mendiagnosis atau memprediksi kesulitan yang di alami oleh siswa selama pembeajaran. Dengan demikian pembelajaran yang dialogis dan mendidik akan diperoleh. Melaksanakan evaluasi hasil belajar dengan baik sebagai bentuk refleksi dari proses belajar. Dari refleksi tersebut guru akan dengan mudah memperbaiki perencanaan maupun metode mengajar yang selanjutnya.
B.     Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro dalam sistem Amongnya yaitu guru harus “Ing ngarso sungtulodo, Ing madyo mangun karso, Tut Wuri handayani”. Kepribadian adalah tingkah laku guru yang tercermin dalam sikpa pribadinya. Sikap merupakan aktualisasi dari pemikiran seseorang guru. Sedagkan kepribadian terdiri dari unsur psikis dan fisik. Dari sinilah siswa akan belajar untuk menyesuaikan diri selama berhadapan dengan guru. Perilaku yang baik yang merupakan cermin kepribadian dari seorang guru sebagai sosok yang di idolakan dan sikap ideal yang akan mencadi contoh bagi siswa. Kecederungan sikap seorang guru akan menjadi panutan bagi siswa dari mulai tata bahasa dalam berkomunikasi serta penampilan. Kompetensi kepribadian guru adalah faktor yang menentukan keberhasilan dalam melaksanakan tgas sebagai figur pendidik. Figur yang menjadi sosok dikagumi oleh siswa,dengan demikian siswa akan mencontoh hal-hal apa saja yang ditampilkan guru di hadapan siswa. Membentuk figur yang baik dan berakhlak mulia menjadi suatu harapan yang besar bagi terbentuknya karakter siswa yang berjiwa positif.
Kompetensi yang berkaitan dengan tingkah laku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpantul dalam perilaku sehari-hari. Dengan nilai-nilai ini maka siswa akan mengetahui tipe kepribadian yang baik dalam berinteraksi dengan dunia luar. Kepribadian yang baik akan memberikan andil besar dalam memotivasi siswa dalam proses belajar. Cermin sikap yang bertanggung jawab dan berdedikasi tinggi merupakan salah satu harapan yang dimiliki oleh setiap siswa. Dan sikap yang baik tersebut juga akan menjadi cermin bagi teman sebaya siswa yang lain. Sehingga interaksi dan komunikasi yang baik antara guru dan siswa menjadi motivasi. Menumbuhkan rasa percaya diri karena memiliki bekal sikap dan akhlak yang sesuai dengan norma yang berlaku.
Profil guru ideal adalah sosok yang mengabdikan diri berdasarkan panggilan jiwa, panggilan hati nurani, bukan karena tuntutan uang belaka, tidak membatasi tugas dan tanggung jawabnya tidak sebatas dinding sekolah. Pengabdian yang senantiasa di iringi dengan rasa ikhlas dan memotivasi orang lain adalah hal yang didambakan oleh siswa. Membentuk karakter siswa dari sikap dan akhlak yang dicontohkan oleh gurusehingga menghasilkan out put siswa yang siap terjun kemasyarakat.
a.        Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.
Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam menumbuh kembangkan budaya berpikir kritis di masyarakat, saling menerima dalam perbedaan pendapat dan menyepakatinya untuk mecapai tujuan bersama maka dituntut seorang guru untuk bersikap demokratis dalam menyampaikan dan menerima gagasan-gagasan mengenai permasalahan yang ada di sekitarnya sehingga guru menjadi terbuka dan tidak mentup diri dari hal-hal yang berada di luar dirinya.
Mengembangkan kompetensi yang dimilikinya dengan maksimal maka akan mampu meningkatkan pengetahuan, wawasan daan pengalaman yang lebih banyak. Sehingga dalam proses pembelajaran guru mampu menguasai kelasnya dalam artian menjadi sumber onformasi bagi peserta didiknya. Saling terbuka dengan berbagai informasi yang diperoleh dan memadukannya dalam proses pembelajaran yang berkualitas. semakin sering guru mengembangkan kompetensinya maka motivasi siswa akan jauh lebih tinggi. Melahirkan rasa percaya diri dalam berwawasan dan terbuka menerima perubahan yang terjadi

C.     Kompetensi Sosial
Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Mengikuti kegiatan kemasyarakatan juga dapat menjadi salah satu cara dalam menjalin komunikasi yang baik antara guru dan masyarakat. Mengentahui kondisi sosial masyarakat disekitar. Bahkan siswa terkadang juga berdomisili dekat dengan guru,oleh karena itu komunikasi dan interaksi yang baik akan memunculkan motivasi yang baaik terhadap peserta didik dan masyarakat. Memunculkan stigma positif akan meningkatkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat kepada sekolah terutama guru.
Bergaul dan berbaur dengan masyarakat maka akan timbul rasa nyaman dari orang lain dan menghapus kesan guru yang hanya sersikap baik disekolah saja namun dimanapun berada guru mampu menempatkan diri dan bersosiaalisasi. 
Hubungan manusiawi yaitu kemampuan guru untuk dapat berhubungan dengan orang lain atas dasar saling menghormati antara satu dengan yang lainnya.
Beberapa kompetensi sosial yang perlu dimiliki guru antara lain; terampil berkomunikasi, bersikap simpatik, dapat bekerja sama dengan Dewan Pendidikan/Komite Sekolah, pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan. dan memahami dunia sekitarnya (lingkungan). Komunikasi dengan seluruh warga sekolah baik di dalam maupun luar adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh semua guru. Karena dengan komunikasi yang baik maka penyelenggaraan proses pembelajaran akan dapat berjalan lancar. Saling memberi dukungan dan menjaga nama baik masing-masing dalam lingkup yang lebih besar adalah sebagai bentuk dari berjalannya manajemen emosi dan manajemen pendidikan.
Tanggung jawab sosial diwujudkan melalui kompetensi guru dalam memahami dirinya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan sosial serta memiliki kemampuan berinteraksi sosial. Misi yang diemban guru adalah misi kemanusiaan. Dimana guru memiliki rasa empati yang besar terhadap peserta didik dan lingkungannya. Dengan demikian guru akan tersu berusaha untuk mengembangkan kompetensi nya setiap saat. Banyak bekerjasama dengan UMKM yang ada disekitarnya untuk menjalin komunikasi dan bahkan mempu memberikan motivasi sebagai nara sumber untuk siswa.
Pengertian interaksi sosial ini amat berguna dalam memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat, termasuk masalah pembelajaran. Tanpa interaksi sosial mungkin terjadi kehidupan bersama yang terwujud dalam pergaulan.
4.    MOTIVASI
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Dukungan dan dorongan yang positif akan menghasilkan output siswa yang berkualitas .Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu
kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc. Donald, motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling"
dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang
dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam
motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai
dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.
Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat
diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak
akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

5.    BENTUK MOTIVASI WIRAUSAHA

Berikut bentuk-bentuk motivasi yang dapat bapak ibu guru lakukan dalam merangsang respon siswa untuk mengembangkan potensi nya dalam berwirausaha selama proses pembelajaran:
ü Berilah gambaran kepada siswa bahwa berwirausaha tidak melulu menggunakan modal uang yang banyak. Artinya kita rubah mind set siswa bahwa berwirausaha dapat dilakukan dengan cara gratis tanpa modal. 
ü Membaca peluang, ajaklah siswa untuk bersama-sama menggali peluang usaha yang cukup dekat dan mudah.
ü Buatlah contoh nyata bahwa berwirausaha tidak harus bermodal banyak. Memanfaatkan situasi pandemi ini cukup dengan menggunakan transaksi dari smartphone dan cerdas dalam bersosmed.
ü Perbanyak membaca atau literasi tentang informasi peluang usaha. Sehingga akan membangkitkan inovasi bagi siswa. 
ü Mengajak siswa untuk berperan aktif dalam wirausaha di sekolah. Memberi kesempatan siswa mengaktualisasikan potensi diri dalam berwirausaha
ü Jangan lupa menyiapkan reward bagi siswa yang dengan pantang menyerah membuka lapangan kerja untuk dirinya sendiri.
ü Membawa siswa membuat rencana usaha kecil yang mereka impikan.
ü Guru jangan segan untuk membantu siswa membangun kepercayaan diri dengan memberi pujian atau membeli produk yang ditawarkan oleh siswa.
ü Jangan hanya nasehat,tapi guru juga harus berperan memberikan contoh konkrit bahwa wirausaha itu adalah kebanggaan,tentunya guru juga memiliki paling tidak 1 jenis usaha untuk memotivasi siswa.
ü Semua orang berhak untuk mengembangkan potensi diri jadi guru harus selalu mendorong siswa bahwa mendapatkan income bagi diri sendiri adalah bentuk dari sebuah usaha mulia.
ü Guru ikut berperan aktif mewadahi kegiatan siswa dalam berwirausaha. Contohnya : Mengadakan event khusus produk kreatif siswa baik di dalam kelas atau dengan berinteraksi dengan lingkungan sekolah.
ü Membangun sikap pantang menyerah terhadap segala resiko yang akan terjadi selama berwirausaha. Dalam hal ini guru memberikan deskripsi terkait dengan resiko usaha. Dimana resiko usaha tidak dapat dihilangkan namun hanya dapat diminimalisir. 


6.        MANFAAT MOTIVASI WIRAUSAHA TERHADAP SISWA

Dalam motivasi terkandung tujuan untuk meningkatkan potensi pengetahuan dan ketrampilan peserta didik. Dengan demikian akan lahir generasi yang mumpuni di masyarakat dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang baru. Dengan stimulus atau rangsangan dalam berwirausaha diharapkan siswa memiliki semangat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya. Memberikan gambaran tentang tujun berwirausaha, dimana dengan wirausaha akan dapat membantu program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan membuka lapangan kerja baru. Optimis terhadap perkembangan ilmu komukasi dan sumber informasi serta bijak dalam menggunakan teknologi akan melahirkan sikap bertanggung jawab dalam berwirausaha. Memberikan gambaran peluang uaha yang ada disekitarnya supaya siswa makin terdorong untuk berpikir tentang berwirausaha. Motivasi yang baik akan menjadikan intensitas siswa dalam belajar juga meningkat. Baik dalam berwawasan ilmu pengetahuan maupun dalam prakteknya di masyarakat dalam berwirausaha. Memanfaatkan peluang yang ada serta mengembangkan peluang terebut menjadi modal utama dalam berwirausaha.
Dengan berwirausaha maka efisiensi dan efektifitas fungsi peluang usaha akan berjalan dengan baik. Pengangguran dan pengentasan kemiskinan akan terwujud. Oleh karena itu motivasi dan memberikan inspirasi kepada peserta didik sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang berkecukupan secara ekonomi. Memanfaatkan potensi dan sumber daya alam yang ada disekitarnya juga salah satu motivasi yang diperlukan. Keberanian dalam mengambil resiko usaha perlu ditekankan supaya peserta didik memiliki kekuatan mental yang baik. Memberikan contoh bekerja keras dalam setiaphal akan membangkitkan sikap mental yang kuat bagi siswa. Serta sikap kepemimpinan yang baik,memberikan contoh sikap dan perilaku positif menjadi seorang wirausaha perlu ditekankan.
Masih banyak lagi hal-hal yang bisa di manfaat kan oleh guru dalam merangsang siswa berwirausaha. Yang penting potensi siswa dalam wirausaha harus terus ditingkatkan. Hal ini bertujuan untuk membuka lapangan kerja baru kelak jika peserta didik lulus. Selain dapat meningkatkan perekonomian dan kemandirian, wirausaha juga mampu membuka lapangan kerja baru yang lebih efektif dan menguntungkan bagi pemerintah dalam rangka mengurangi pengangguran.
Banyak sekali bukan manfaat motivasi berwirausaha untuk siswa. Hal ini lah yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan oleh semua guru. Memberikan motivasi agar siswa bersemangat dalam mencapai tujuan dan cita-cita nya. Dengan motivasi maka akan timbul niat dan komitment dalam menjalankan sebuah usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN


1.      KESIMPULAN
Dengan 4 kompetensi guru maka dapat disimpulkan bahwa guru wajib memiliki kemampuan dalam memotivasi peserta didiknya terutama untukmembentuk karakter dan mengembangkan wawasan. Memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik dalam mengembangkan potensi pengetahuan dan potensi ketrampilannya. Sehingga akan muncul siswa yang berbakat dan siap terjun kemasyarakat dengan membawa perubahan. Dengan motivasi berwirausaha maka akan muncul generasi yang memiliki mental kepemimpinan dan mampu membuka lapangan kerja. Sebagai bentuk dari membantu program pemerintah mengentaskan kemiskinan dan membuka lapangan kerja baru. Serta meningkatkan perekonomian masyarakat agar lebih baik.

2.      SARAN
Kinerja dan kemampuan guru dalam memberikan motivasi berwirausaha terhadap pesreta didik pada mata pelajaran Produk Kreatif dan kewirausahaan harus ditingkatkan untuk menghasilkan out put siswa yang memiliki minat kewirausahaan.


DAFTAR PUSTAKA
-          Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 Tentang SISDIKNAS,
(Bandung:Fermana, 2006),h 4
-          Depag, Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Sekolah Menengah, (Jakarta: Direktorat Jenderal
kelembagaan Agama Islam, 2005), h. 4
-          Hamzah. Profesi Kependidikan, Problema, Solusi dan Reformasi Pendidikan , (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007), h. 16-17
-          Indah Zakiyah Zamania, Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Proses
Belajar Mengajar Di Raudhatul Athfal Al-Ikhlas Sukodadi,Lamongan
. Skripsi yang tidak
dipublikasikan, (Malang:UIN Malang, 2008), h.28
-          Drs. E. Mulyasa, M.Pd, Menjadi Guru Professional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan
Menyenangkan
, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya: 2005), h. 78

Komentar

  1. Sip👍 berikan motivasi, akan lebih berkesan jika ada contoh nyata yang bisa langsung mereka temui, dan buat skenario agar mereka mengalami bagaimana menjadi wirausahawan pemula meskipun dalam skala kecil

    BalasHapus
  2. Sip👍 berikan motivasi, akan lebih berkesan jika ada contoh nyata yang bisa langsung mereka temui, dan buat skenario agar mereka mengalami bagaimana menjadi wirausahawan pemula meskipun dalam skala kecil

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer