COVID 19 Vs CINTA MENULIS
COVID 19 Vs CINTA
MENULIS
By. Dwi Mulyanti
(dwimulyantiskaneka.blogspot.com)
1 Juni 2020
Covid
19,dampaknya yang sangat luar biasa dihampir semua lini kehidupan. Takut dan
seolah menjadi momok yang sangat menakutkan. Bagaimana tidak, bumbu hoax yang
terus menerus bertambah dan meluas. Pemberitaan yang simpang siur dan bahkan
nyaris membuat yang sehat menjadi sakit karena ketakutan yang sangat luar
biasa. Penggunaan sosial media yang masih dirasa kurang bijak melahirkan
isu-isu panas terbaru. Isu-isu ini bahkan mampu menggeser gosip terkini artis
dan bahkan isu pemerintahan. Perekonomian, pendidikan, kesehatan bahkan
pemerintahan menjadi topik terpanas akibat gangguan wabah covid 19 ini. Sangat
luar biasa bukan dampak negatifnya.
Perekonomian
terhenti, akibatnya kejahatan meningkat dibeberapa daerah. Bahkan isu
pembebasan Napi dari Lapas sangat membuat bulu kuduk merinding. Isu keamanan
yang terus merebak,ketakutan makin bertambah. Kenyataan memang menunjukkan
dampak negatif dari perekonomian yang lumpuh total, kejahatan bertambah dan
makin menaikkan tensi kecurigaan. Tidak sedikit terjadi kesalah pahaman
dikarenakan masyarakat yang semakin over protektif dengan bertambahnya
kejahatan disekitar mereka. Menciptakan lockdown di kota, desa bahkan RT
masing-masing. Semua ditujukan untuk kesehatan dan keselamatan masing-masing.
Kejahatan online pun juga meningkat. Banyak terjadi kasus-kasus jual beli
maupun modus penipuan yang menguras habis harta korban. Jadi tidak hanya
kejahatan offline tapi kejahatan online juga merebak seiring kesulitan ekonomi.
Anak-anak
belajar dirumah,guru menyiapkan materi ajar online bahkan bisa disebut study on the sky bagi sebagian siswa.
Hal-hal yang tidak lumrah menjadi pembiasaan karena covid 19 ini. Sebelum covid
19 siswa sangat dilarang keras membawa hp saat disekolah,bahkan ada guru yang
rela menghancurkan hp siswa. Kedapatan membawa hp disekolah maupun pondok maka
hp akan dimusnahkan bahkan didepan siswa sebagai sanksi berat. Tujuannya adalah
agar supaya tidak teracuni oleh info-info negatif akibat penggunaan hp tanpa
pengawasan. Berbagai bentuk larangan membawa dan memfungsikan hp oleh siswa
sudah sangat luar biasa. Anak-anak hanya fokus pada materi yang disajikan guru.
Monoton dan kurang variatif,sehingga begitu dikenalkan dengan pembelajaran
online anak merasa senang. Senang sesaat karena ternyata kebosanan siswa
semakin meningkat. Rindu dengan suasana sekolah, teman guru bahkan kegiatan
yang ada disekolah.
Kesehatan
adalah satu sektor yang paling terdampak covid 19. Bahkan beberapa tenaga medis
meninggal karena terpapar virus ini. Informasi yang simpang siur tentang jumlah
dan angka positif menjadi bomerang bagi tenaga medis. Mencengangkan dan
mengherankan,apakah sosialisasi yang keliru dan belum fokus pada akar
permasalahan yang sebenarnya atau hanya untuk antisipasi. Vaksin yang juga
belum diketemukan makin menambah kalut dan ketakutan. Semakin bertambahnyaa
zona merah disertai dengan kepanikan berlebihan. Memunculkan stigma negatif
tersendiri bagi sebagian orang. Bahkan sempat tersiaar kabar tenaga medis yang
ikut menangani pasien covid 19 dikucilkan oleh tetangga dan warga sekitar.
Sangat miris dan jauh dari kesan bahwa negara kita ini guyup rukun.
Apakah kita akan larut dengan
stigma negatif dari covid 19?
Marilah sama-sama berbahagia
dengan mengambil sisi positif dari covid 19 ini.
Lebih banyak waktu dirumah
bersama keluarga adalah hal yang paling didambakan oleh para pekerja kantoran.
Pekerja yang jauh dari keluarga dapat kembali berkumpul di kampung halaman
masing-masing.
Sisi positif
yang saya rasakan sangat banyak selain banyak waktu bersama keluarga. misalnya
saya mengikuti kelas online menulis bersama Om Jay. Dampaknya sangat luar biasa
bagi saya yang semula hanya menulis materi ajar atau sekedar menulis komentar
di media sosial. Memahami pentingnya meninggalkan jejak sejarah dari apa yang
kita lihat,kita dengar dan kita rasakan melalui tulisan. Dengan demikian
tulisan-tulisan kita akan ikut serta dalam menyebarkan kebaikan dari pengalaman
yang kita tuliskan.
Benar kiranya
ungkapan, sedikit sedikit akhirnya menjadi bukit. Menabung sedikit demi sedikit
tulisan kita maka akhirnya kita akan mampu menghasilkan buku yang baik. Sedikit
menulis di blog, namun terus berusaha konsisten untuk menyirami blog kita
dengan tulisan-tulisan yang bermanfaat bagi pembaca. Di awal awal adalah
membangun tekad dan niat untuk menulis. Mencoba membuat blog sederhana dan
mengisinya dengan tulisan-tulisan yang sederhana namun bermakna.
Menuliskan
pengalaman pribadi misalnya, hanya dengan melihat seekor semut saja bisa
menjadi cerita yang luar biasa. Atau bahkan mendengar suara klakson mobil juga
dapat menginspirasi kita dalam membuat tulisan. Menulis apapun yang kita temui
dan alami,cukup yang ada disekitar kita untuk melatih dan menggugah semangat
menulis. Semua hal dapat kita torehkan dalam sebuah naskah tulisan. Bahkan
dengan tulisan dapat pula mengajak orang lain untuk ikut merasakan pengalaman
kita. Meninggalkan jejak menulis dengan berbagai pengalaman yang berharga akan
lebih bermakna bagi diri sendiri maupun orang lain. Terus-menerus
menulis,meluangkan waktu menulis dan bulatkan tekad adalah sarana terbaik dalam
mengapresiasikan semua pengalaman. Berbagi pengalaman dengan tulisan supaya dampak
positif juga dirasakan oleh orang lain.
Sehelai daun
dan setitik embun dapat pula menjadi sebuah inspirasi yang menarik. Tulisan
yang kita buat kemudian bisa di sebar di blog pribadi kita. Biarpun sedikit
setidaknya kita sudah memberikan rasa percaya diri untuk diri sendiri
mengembangkan bakat menulis. Kemudian dari beberapa tulisan yang dibuat
tentunya dapat kita kumpulkan menjadi sebuah buku. Istimewa bukan...
Dengan blog
kita serasa menerbitkan tulisan kita sendiri. Mengajak orang-orang disekitar
untuk membaca blog pribadi penulis adalah sesuatu yang sangat luar biasa.
Memperkenalkan gaya tulisan dan selalu menerima kritik dan saran dari pembaca
akan sangat membantu memperbaiki tulisan kita kedepan. Namun tidak semudah itu
jika kita akan menerbitkan buku kepenerbit. Harus ada kolaborasi dengan editor,
yaitu orang yang membantu mengoreksi dan menilai apakah naskah tulisan layak di
terbitkan atau tidak. Editor ini sangat berperan sekali dalam menerbitkan hasil
dari naskah tulisan. Membantu penulis untuk mengetahui letak kekurangan dan
perbaikan yang perlu dilakukan agar naskah tulisan dapat ddengan mudah dipahami
dan di minati oleh pembaca dan penerbit.
Blog pribadi
seorang penulis harus terus diisi dengan tulisan yang bermanfaat dan mampu
memotivasi pembaca. Hal ini agar supaya blog kita bertahan dapat bertahan untuk
tetap eksis dan mudah dicari oleh pembaca. Jangan lupa juga tentunya untuk
selalu melakukan update informasi kepada pembaca dan bahkan orang-oarng
disekitar seperti siswa atau teman sejawat untuk mau mengunjungi blog kita.
Dari sinilah tulisan yang terkumpul bisa kita jadikan sebuah buku. Membangun
percaya diri dan terus bersemangat mengisi blog serta menulis akan menuntun
kita menjadi penulis yang handal. Tidak lupa selalu rajin membaca artikel atau
tulisan orang lain yang pastinya akan mengajarkan banyak hal. Bahkan dengan
membaca tulisan orang lain pula kita dapat menemukan sebuah inspirasi menulis.
Menularkan virus menulis adalah sesuatu yang menarik bukan?
Nah, mulai
dari sekarang mariah kita senantiasa menyemangati diri sendiri untuk menulis.
Belajar konsisten dengan meluangkan waktu untuk menulis dan menerbitkan lewat
blog pribadi. Berkolaborasi atau kerjasama dengan orang lain dalam naskah
tulisan akan membantu dalam perbaikan naskah. Dengan demikian naskah tulisan
yang sudah baik dan layak dijadikan buku akan mudah diterima oleh penerbit
sebenarnya. Banyak penulis- penulis yang buku-buku nya terkenal telah
menginpirasi orang lain menulis. Sehingga ahir penulis-penulis generasi berikutnya
membuat buku-buku yang baik. Jangan menutup diri dari informasi yang dapat
membangun naskah tulisan. Membuka diri dalam menerima dan bijak dengan adanya
perubahan jaman. Flexibel dalam enrima saran dan kritik dari editor. Itulah
beberapa hal yang sangat perlu untuk dilakukan oleh seorang penulis.
Tetap semangat
dan selalu komitmen pada diri sendiri untuk melakukan perubahan pada pribadi
kita. Orang dengan kemauan dan bekrja dengan cerdaslah yang akan bertahan dan
dapat bersaing. Semangat atau motivasi bukan bersalahh dari orang lain tapi
dari diri sendiri. Namun berkolaborasi sangat penting untuk mengetahui
kelemahan dan kekurangan dari tulisan kita. Kalahkan sikap malas dan menutup
diri untuk lebih mengembangkan potensi diri. Menggali kemampuan dan ketrampilan
diri sendiri akan lebih memberikan dampak positif bagi diri dan orang lain.
keren...
BalasHapus