PEMBIASAAN HOTS DALAM PROSES ASSASMENT
MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
(MELALUI HOTS)
OLEH:
DWI MULYANTI,S.TP
Salah
satu upaya dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia adalah dengan
memperbaiki pola dan metode pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Peningkatan kualitas kompetensi guru sangat diperhatikan oleh pemerintah
sebagai bentuk tujuan terciptanya out put siswa yang mampu bersaing didunia
kerja. Kualitas guru dan siswa menjadi prioritas dalam membangun Indonesia yang
lebih maju. Tingkat berfikir siswa dalam pembelajaran juga harus lebih
ditingkatkan menuju level yang lebih tinggi. Maka menggali potensi siswa
melalui berpikir dengan penalaran sangat menjadi prioritas.
Terjadinya
perbedaan persepsi antara guru dan siswa adalah akibat dari stimulus yang
diberikan oleh guru masih belum maksimal sehingga tingkat berfikir kritis siswa
masih rendah. Sehingga siswa masih menggunakan logika umum yang belum
menunjukkan penalaran yang luas terkait kasus atau objek yang didengar atau di
utarakan.Cara menjembatani terjadinya perbedaan persepsi diatas adalah, guru
memberikan stimulus dengan bahasa yang mudah dipahami dan contoh nyata dari
semua objek yang menimbulkan persepsi berbeda tersebut. Sehingga komunikasi
intens antara siswa dan guru akan memberikan peluang siswa untuk mengembangkan
berfikir kritis siswa. Membuka wawasan siswa dalam mempertajam respon terhadap
stimulus yang diberikan oleh guru. Serta memberikan kesempatan siswa dalam
menggali informasi dari sumber lain yang lebih relevan.
Penyajian
masalah atau soal dengan menggunakan HOTS akan mampu merangsang tingkat
berfikir siswa dalam menalar sebuah situasi yang menghasilkan pemecahan atau
solusi dari masalah yang di hadapinya. Merubah mind set bahwa soal HOTS adalah
soal yang panjang dan sulit juga perlu di laksanakan. Memahami karaktersitik
peserta didik juga akan mempermudah guru dalam menyampaikan materi atau soal
yang diberikan. Guru menciptakan design thingking yang sesuai dengan situasi
yang dihadapi peserta didik. Sehingga peserta didik akan memilliki rasa percaya
diri dalam menalar sebuah pemecahan dari satu masalah. Dengan demikian akan
tebentuk peserta didik yang memiliki ketrampilan berpikir tingkat tinggi
(HOTS).
Dalam
pembelajaran sehari-hari, penekanan pada konsep adalah yang paling banyak
disampaikan oleh guru. Kemudian dari konsep ini akan muncul solusi lain yang
membantu otak dalam memahami lebih jauh terkait suatu masalah yang disajikan.
HOTS memiliki pola penggunaan dimensi pengetahuan pada konsep, faktual,
peosedural dan metakognitif. Cara paling efektif adalah dengan membuat
pertanyaan yang nanti akan mendorong peserta didik dengan sendirinya akan
menalar dan berfikir kritis.
Langkah-langkah dalam membuat pertanyaan tersebut
adalah:
1. Dari KD yang telah dipilih maka tentukan terlebih dahulu
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari materi KD yang akan disampaikan.
2. Guru membuat pernyataan prioritas sesuai dengan tujuan
pembelajaran dimana pernyataan tersebut akan membangun berfikir kritis bagi
peserta didik
3. Membuat pertanyaan yang sebernarnya sudah dijawab melalui
pernyataan yang telah disampaikan sebelumnya..
4. Kemudian membuat peta belajar yang akan dicapai oleh
peserta didik dalam proses pembelajaran.
Dengan
langkah-langkah diatas maka akan muncul kebenaran yang dapat memberikan solusi
pada masalah yang di sajikan yaitu:
a. Kebenaran empiris
b. Kebenaran logis
c. Kebenaran etis
d. Kebenaran metafisis
HOTS
dapat kita terapkan dalam assasmen dikelas, untuk mempermudah mengukur
kemampuan peserta didik dalam menalar suatu masalah. Dimensi pengetahuan
terdiri dari:
Ø F- Faktual (pengetahuan dasar / indera)
Ø C- Konsep (klasifikasi/ kategori)
Ø P- Prosedural (metode/ teknik)
Ø M- Metakognitif (kesadaran atas pemikiran)
Ada
6 tingkatan kognisi yang disampaikan oleh Anderson and Krathwohl Taxonomy (AKT)
ialah:
ü C1- pengetahuan (mengingat)
ü C2- pemahaman (menjelaskan)
ü C3- aplikasi (menggunakan)
ü C4- analisa (menguraikan)
ü C5- evaluasi (penilaian/ pengukuran)
ü C6- sintesa (memadukan)
Berikut
ini adalah perpaduan anatar dimensi pengetahuan dan proses kognitif dalam
menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam Kompetensi Dasar
Dari
daftar tabel diatas, maka guru akan
mampu membuat tujuan pembelajaran dengan dibantu Learning Path. Dimana learning
path ini merupakan alur yang akan dilakukan olehh siswa dengan bimbingan guru
dalam rangka meaktualisasikan penalaran didalam proses belajar mengajar. Guru
mengunakan rumus-rumus yang berisi alur tertatur sesuai dengan tujuan
pembelajaran kecil yang akan dicapai oleh peserta didik. Sehingga dari alur
yang dibuat oleh guru maka pelan-pelan peserta didik akan terpancing untuk
membuka wawasannya dalam melakukan penalaran dalam mencari solusi dari sajian
masalah atau soal.
Berikut
ini adalah contoh pemanfaatan Learning Path dalam mata pelajaran Produk Kreatif
dan Kewirausahaan Kelas XI Semester Genap pada KD.3.11. Menentukan Indikator
Keberhasilan Tahapan Proses Produksi Massal
No.
|
Tujuan Pembelajaran
|
Cara Menilai
|
Proses Belajar
|
Sumber belajar (misal
orang, benda, fenomena)
|
Bagian yang dinilai
|
Aktivitas
|
|
||
1.
|
Siswa
mampu menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal
|
Kemampuan
siswa dalam memilih indikator yang tepat dalam tahapan produksi massal
|
Membaca
modul pada materi proses produksi massal
|
Modul
|
2.
|
Siswa
mampu menyebutkan urutan perencanaan proses produksi
|
Kemampuan
siswa dalam mengurutkan langkah-langkah perencanaan proses produksi
|
Menganalisis
langkah-langkah perencanaan yang berasal dari modul maupun sumber lain
|
Modul
dan guru
|
3.
|
Siswa mampu membuat
perencanaan proses produksi
|
Kemampuan
siswa dalam menyusun perencanaan proses produksi
|
Mengidentifikasi
proses perencanaan produksi massal yang tepat sesuai dengan produk yang telah
ditentukan
|
Artikel
wirausaha, guru dan modul
|
Tujuan pembelajaran yang
dipilih dari no 3. Siswa mampu membuat
perencanaan proses produksi
Langkah Learning Path :
Membuat alur :
a.
FC1-FC2-CC1-CC2-PC1-PC3
b.
FC1-FC2-CC2-PC1-PC2-PC3
c.
FC1-FC3-CC2-CC3-PC2-FC3
d.
FC1-CC1-CC2-PC1-PC2-PC3
e.
FC1-FC2-CC2-CC3-PC2-PC3
f.
FC1-CC1-PC1-PC2-PC3
2.
Membuat tujuan pembelajaran
kecil dan pertanyaan pada masing-masing tujuan tersebut:
Siswa mampu membuat perencanaan proses produksi
(PC3)
PC3
: membuat perencanaan proses produksi
-
Buatlah perencanaan prpses produksi
massal yang sesuai dengan produk prioritasmu?
PC2 : menjelaskan langkah-langkah dalam perencanaan
proses produksi sesuai dengan produk yang telah dipilih
-
Jelaskan langkah-langkah dalam
membuat perencanaan proses produksi massal!
PC1: mengidentifikasi langkah-langkah proses
produksi yang sesuai dengan perencanaan awal
-
Identifikasilah langkah-langkah
proses produksi yang kamu temukan di sumber bacaan atau artikel di internet!
CC2
: mendeskripsikan urutan perencanaan
proses produksi
-
Buatlah urutan perencanaan
proses produksi yang sesuai dengan produkmu!
CC1
: menjelaskan pengertian perencanaan
produksi
-
Jelaskan pengertian perencanaan
produksi massal?
FC1
: menyebutkan langkah-langkah dalam
proses produksi massal
-
Sebutkan langkah-langkah dalam membuat
perencanaan produksi massal!
3.
Membuat diagram alir dari
tujuan pembelajaran kecil tersebut:
M
|
|
|
|
|
|
|
P
|
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
![]() ![]() |
|
|
|
C
|
![]() ![]() ![]() ![]() |
![]() ![]() |
|
|
|
|
F
|
![]() ![]() ![]() |
|
|
|
|
|
C1 C2 C3 C4 C5
C6
Nah
demikian self review dari kegiatan membuat contoh soal HOTS dengan memanfaatkan
Learning Path. Langkah-langkah ini dapat di applikasikan untuk semua mata
pelajaran.
####****DWI
MUYANTI,S.TP####****
Komentar
Posting Komentar