PENGALAMAN MENULIS OPINI DAN HIKMAH REPUBLIKA
PENGALAMAN
MENULIS OPINI DAN HIKMAH REPUBLIKA
Oleh. Asep
Sapa’at
Kamis, 14 Mei 2020
Menulis adalah sebuah pola untuk mengikat makna. Makna dari
apa yang kita lihat,dengar dan dirasakan. Semua dari tulisan itu dapat memiliki
arti bagi pembacanya. Dengan menemukan makna yang tersurat dari sebuah tulisan
maka pembaca akan selalu setia menunggu tulisan berikutnya. Disinilah pembiasaan
dalam memberikan makna pada sebuah tulisan sangat penting. Sebuah buku yang
berisikan tulisan bermakna akan dinantikan dan dicari oleh pembaca.
Namun hambatan menulis bagi masing-masing individu tentunya
berbeda-beda. Terutama dalam hal gagasan dan sudut pandang dalam membuat
tulisan. Gagasan yang ada dibenak sebagian penulis bisa bervariasi. Tidak bisa
sama dalam penyampaian dan menyiratkan maknanya. Disinilah yang disebut dengan
kemerdekaan menulis. Apapun yang ingin ditulis akan sangat berpengaruh dari
gagasan yang dimiliki oleh penulis. Bisa jadi gagasan menulis dapat mengalir
begitu saja atau bahkan ada penulis yang terpengaruh oleh mood. Mood yang baik
akan mengalirkan gagasan dalam sebuah buku. Atau bahkan ada penulis yang bisa
membuat sebuah tulisan hanya dengan mendengar,merasakan atau melihat fenomena
yang da disekitarnya. Dan jadilah sebuah tulisan.
Sebagian orang berpendapat bahwa menulis adalah hal yang
tidak mudah dilakukan. Namun semua kembali kepada komitmen, dengan memanajemen
waktu dan emosi maka menulis akan sangat mudah. Mengawali dengan menulis garis
besar dari apa yang kita alami hari ini. Kemudian mengembangkan garis besar
tersebut menjadi kerangka tulisan yang kita sendiri memahaminya. Kemudian menyelipkan
pesan-pesan yang sangat berharga bagi pembaca juga tidak kalah penting. Dengan demikian
pembaca akan mampu menggambarkan isi dari tulisan atau buku yang telah ditulis.
Jadi intinya tulisan dpat berasal dari gagasan dan hal-hal yang ada disekitar
kita,dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.
Berdasarkan kajian salah satu guru menulis saya, Mas Bambang
Trimansyah, sifat tulisan terbagi ke dalam 4 sifat, yaitu:
1. Pribadi tertutup, yakni tulisan bersifat sangat pribadi
dan cenderung dirahasiakan agar tidak dibaca atau terbaca oleh orang lain.
Tulisan ini biasanya berupa diari, surat-surat pribadi, ataupun catatan-catatan
rahasia.
2. Pribadi terbuka, yakni tulisan bersifat pribadi ataupun
sangat pribadi, tetapi dibiarkan ataupun disengaja untuk dibaca orang lain.
Tulisan semacam ini muncul akibat perkembangan teknologi informasi, terutama di
dunia internet. Tulisan-tulisan di blog, situs, ataupun media sosial cenderung
banyak yang bersifat pribadi, subjektif, dan kadang malah dibuat sesuka hati.
3. Publik terbatas, yakni tulisan yang ditujukan untuk
konsumsi orang banyak, tetapi dalam lingkup terbatas, misalnya lingkup
komunitas, lingkup keagamaan, ataupun lingkup sesama teman yang saling kenal.
4. Publik terbuka, yakni tulisan yang ditujukan untuk
konsumsi orang banyak secara terbuka dan luas meskipun menyasar pada segmen
pembaca tertentu. Tulisan ini bebas dibaca siapa pun yang berminat.
Berikut ini langkah-langkah yang secara garis besar dalam
menyempurnakan tulisan dari gagasan kita:
Menyusun draf
1. Menulis bebas
2. Memasukkan bahan yang relevan dengan pengalaman diri,
pengalaman orang lain, latar belakang ilmu dan pengetahuan yang dimiliki
3. Memasukkan data dan fakta
4. Mengembangkan gaya penulisan yang tepat sesuai pembaca
sasaran
Merevisi: Membuat Tulisan Lebih Baik
1. Membaca ulang naskah secara keseluruhan sambil
menandai bagian yang kurang jelas atau kurang tepat
2. Menimbang bahan yang harus dibuang karena kurang relevan
3. Menimbang bahan lain yang dapat memperkaya tulisan
Demikian sedikit ulasan dari saya, semoga dapat membantu
para pembaca untuk mengawali menulis. Membiasakan menulis setiap hari dan
mengalahkan rasa malas dalam diri masing-masing adalah kunci dari keberhasilan
dalam menulis.
Komentar
Posting Komentar